Jumat, 28 September 2012

Laporan Agroklimatologi Acara 2


A.    LATAR BELAKANG
           
Klimatologi pertanian merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan tentang hubungan antara keadaan cuaca dan problema-problema khusus kegiatan pertanian, terutama membahas pengaruh perubahan cuaca dalam jangka pendek. Pengamatan dan penelaahan ditekankan pada data unsur cuaca mikro yakni keadaan dari lapisan atmosfer permukaan bumi kira-kira setinggi tanaman atau obyek pertanian tertentu yang bersangkutan. Selain itu dalam hubungan yang luas, klimatologi pertanian mencakup pula lama musim pertanian, hubungan antara laju pertumbuhan tanaman atau hasil panen dengan faktor atau unsur-unsur cuaca dari pengamatan jangka panjang.
Untuk menentukan iklim suatu tempat atau daerah diperlukan data cuaca yang telah terkumpul lama (10-30 tahun)yang didapatkan dari hasil pengukuran cuaca dengan alat ukur yang khusus atau instrumentasi klimatologi. Alat‑alat yang digunakan harus tahan lama dari pengaruh‑pengaruh buruk cuaca untuk dapat setiap waktu mengukur perubahan cuaca. Alat dibuat sedemikian rupa agar hasil pengukuran tidak berubah ketelitiannya. Pemeliharaan alat yang baik membawa keuntungan pemakaian lebih lama.
Pemasangan alat di tempat terbuka memerlukan persyaratan tertentu agar tidak salah ukur, harus difikirkan tentang halangan dari bangunan‑bangunan ataupun pohon‑pohon di dekat alat. Agar data yang diperoleh dapat dibandingkan, kemudian perbedaan data yang didapat bukanlah akibat kesalahan prosedur, tetapi betul‑betul akibat iklimnya yang berbeda. Berdasakan hal tersebut perlunya adanya pengetahuan mengenai alat-alat klimatologi tersebut, baik dari kegunaan atau fungsinya dan cara menggunakannya. Pengetahuan akan Agriklimatologi sangat dibutuhkan guna menunjang kemampuan praktikan dalam melakukan kegiatan pertanian. Pada praktikum ini dibahas tentang pengenalan alat klimatologi pertanian, suhu udara, suhu tanah, kelembaban udara dan penguapan air pada lahan tegalan, kebun rumput, sawah dan kebun campur. Pada Praktikum kali ini akan dilakukan pengukuran dan pengamatan suhu udara pada lahan tegalan, sawah, kebun campur, dan kebun rumput dan juga hal ini berhubungan langsung dengan manusia dan kehidupannya dan penting untuk dipelajari dan dipahami. Ada beberapa jenis termometer (alat pengukur suhu) diantaranya Termometer maksimum, termometer minimum, termometer bola basah dan kering, dan alat pencatat otomatis (termograf, termohidrograf).
                  
B.          TUJUAN
1.)    Mengetahui suhu udara di atas ( ketinggian 1,2 m dan 2,0 m) lahan sawah,tegalan, kebun rumput dan kebun campur setiap jam selama 2 hari.
2.)    Mengetahui besarnya dan saat (waktu) suhu udara maksimum da nminimm di atas (ketinggian 1,2dan 2,0 m)lahans awah,tegalan,kebun rumput dan kebun campur

                                                  



BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

            Suhu udara adalah ukuran energy kinetik rata – rata dari pergerakan molekul-molekul.  Energi tersebut bias terdapat bersumber dari radiasi matahari, danr adiasi bumi sendiri. Karakteristik suhu di dekat permukaan bumi berbeda dengan suhu udara secara umum (Handoko,1994).
                   Pada umumnya suhu di nusantara terutama berkaitan dengan ketinggian di atas permukaan laut.Setiap pertumbuhan ketinggian 100 m, suhunya menurun, selanjutnya dengan situasi dan kondisi yang sama; 0,6derajat. Pada suhu yang lebih rendah tumbuhnya tanaman menjadi lebih lambat (Vink, 1984).
                Suhu dipermukaan bumi makin rendah dengan bertambahnya lintang seperti halnya penurunan suhu menurut ketinggian. Bedanya,  pada penyebaran suhus ecara vertikal permukaan bumi merupakan sumber pemanas sehingga semakin tinggi tempatmaka semakinrendahsuhunya.Rata-rata penurunansuhuudaramenurut ketinggian contohnya di Indonesia sekitar 5 ˚C – 6 ˚C tiap kenaikan 1000 meter. Karena kapasitas panas udara sangat rendah, suhu udara sangat pekat pada perubahan energy dipermukaan bumi. Diantara udara, tanah dan air, udara merupakan konduktor terburuk, sedangkan  tanah merupakan konduktor terbaik (Handoko, 1994).
              Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara Alat untuk mengukur suhu udara atau derajat panas disebut thermometer. Biasanya pengukur dinyatakan dalam skala  Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F).Suhu udara tertinggi dimuka bumi adalah didaerah tropis (sekitar ekuator) dan makin ke kutub  semakin dingin. Di lain pihak, pada waktu kita mendaki gunung, suhu udara terasa dingin jika ketinggian semakin bertambah. Kita sudah mengetahui bahwa tiap kenaikan bertambah 100 meter maka suhu akan berkurang (turun) rata-rata 0,6 ˚C. Penurunan suhu semacam ini disebut gradient temperature vertical atau lapse rate. Pada udara kering, lapse rate adalah 1 ˚C  (Benyamin, 1997).
              Radiasi surya merupakan unsuriklim/cuaca utama yang akan mempengaruhi keadaan unsur iklim/cuacalainnya. Perbedaan penerimaan radiasi surya antar tempat di permukaan bumi akan menciptakan pola angin yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap kondisicurah hujan, suhu udara, kelembaban nisbi udara, dan lain-lain. Pengendali iklim suatu wilayah akan sangat berbeda dari pengendali iklim di bumi secara menyeluruh(LIPI,2008).
              Penyebaran suhu diatas permukaan bumi di sebabkan oleh beberapa faktor yaitu :
1)      Jumlah Radiasi yang diterima per hari, per tahun, per musim.
2)      Pengaruh daratan dan lautan
3)      Pengaruh Elevansi
4)      Ketinggian tempat
5)      Pengaruh dari aspek
6)      Pengaruh dari panas laten
7)      Pengaruh angin
8)      Adveksi merupakan pengaruh dari sifat atmosfer oleh pergerakan udara arah horizontal (Chambers,1978).
              Intensitas radiasi matahari saat cuaca mendung dan tertutup awan terhalang sehingga mempengaruhi panas bumi dan mempengaruhi radiasi bumi mengakibatkan perubahan suhu udara. Sedangkan apabila saat cuaca sangat cerah dan tidak berawan maka radiasi sinar matahari ke bumi tidak terhalang (Bourke,1968).



















BAB III
METODE PRAKTIKUM

A.    ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain :
a.)    Thermometer
b.)    Sangkar Cuaca
c.)    Senter
d.)   Penujuk waktu
e.)    Alat tulis
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah
a.)    Lahan yang akan diamati (Tegalan, Sawah, Kebun Campur, dan Kebun Rumput)

B.     PROSEDUR KERJA
1.)    Disiapkan semacam sangkar cuaca pada masing – masing penggunaan lahan.
2.)    Diletakkan (digantungkan) termometer pada sangkar cuaca pada masing – masing penggunaan lahan pada ketinggian 120 cm dan 200 cm. Dihindarkan termometer terkena radiasi atau sinar matahari langsung.
3.)    Dicatat suhu udara setiap jam selama 2 hari (lembar pencatatan ada di bagian lampiran).
4.)    Dibuat grafik hubungan antara suhu udara (sumbu y) dan waktu (sumbu x). Kemudian ditentukan besarnya dan waktu suhu maksimum dan minimum.





















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    HASIL
Data pengamatan suhu udara pada 4 lahan berdasarkan tebel berikut:

Data pengamatan suhu udara pada 4 lahan berdasarkan grafik :
               

                              
B.     PEMBAHASAN
              Suhu udara adalah derajat dari energi kinetik pergerkan dari molekul – molekul udara. Energi tersebut bisa terdapat bersumber dari radiasi matahari, dan radiasi bumi sendiri. Karakteristik suhu di dekat permukaan bumi berbeda dengan suhu udara secara umum.
              Pengamatan dilakukan pada 4 jenis lahan, yakni lahan sawah, lahan tegalan, lahan rumput gajah, dan lahan kebun campur. Dari hasil pengamatan selama 2 hari pada 2 ketinggian  tersebut banyak sekali perbedaan suhunya, yang pertama pada lahan tegalan dapat terlihat pada hasil pengamatan atau grafik lahan tegalan menunjukan bahwa dari 2 ketinggian tersebut pada 120 cm lebih tinggi dibandingkan 200 cm, berarti semakin rendah ketinggian maka suhu udara akan semakin tinggi, hal ini disebabkan karena radiasi permukaan maka semakin rendah atau mendekat permukaan suhu udara akan rendah.
                        Berikutnya berdasarkan grafik menunjukan dari kedua ketinggian suhu tertinggi dicapai pada pukul 10:00 dan terendah sekitar pukul 00: 00 dan data ini berarti meskipun dengan perbeda ketinggian tetap keduanya sama ketika suhu tinggi terjadi pada siang hari tepatnya pukul 10:00 mencapai suhu 28°C derajat sedangkan ketika suhu rendah terjadi pada pagi hari yakni sekitar pukul 00.00 sampai 05:00 mencapai suhu 20 °C. Hal ini dikarenakan pada siang hari matahari meskipun sudut datang matahari tidak tepat di atas kepala dan suhu udara rendah di malam hari dikarenakan udara pada mlaam dan pagi hari tidak dipengaruhi panas sinar matahari sehingga suhu menjadi dingin dan rendah.
              Kemudian pada lahan sawah dapat terlihat pada data hasil pengamatan atau grafik lahan sawah menunjukan bahwa dari 2 ketinggian tersebut pada 200 cm selalu lebih tinggi dibandingkan 120 cm, berarti pada lahan sawah semakin rendah ketinggian suhu udara turun, hal ini disebabkan karena pada lahan tegalan udara tidak dipengaruhi oleh permukaan akibatnya udara yang dekat permukaan bergerak bebas yang nantinya akan mempengaruhi radiasi matahari secara langsung dan mengurangi atau mempengaruhi radiasi gelombang panjang permukaan.
              Berikutnya berdasarkan grafik menunjukan suhu tertinggi pada pukul 14:00 pada ketinggian 200 cm mencapai 32°C dan suhu tertinggi pada ketinggian 120 cm pada pukul 12:00 mencapai 29°C. Sedangkan pada ketinggian 200 cm suhu terendah pada pukul 01:00 dan 06:00 dan suhu terendah pada ketinggian 120 cm pukul 06:00 hari pertama dan pukul 07:00 hari kedua , data tersebut menunjukkan dengan perbedaan ketinggian suhu tertinggi sama-sama terjadi pada siang hari dan suhu udara terendah terjadi pada pagi hari. hal ini dikarenakan pada siang hari matahari berada tepat pada posisi kepala sehingga jarak atar matahari semakin dekat meskipun pada ketinggian 200 cm pada pukul 14:00 bisa disebabkan faktor awan yang menghalangi sudut datang radiasi matahari dan suhu udara rendah di malam hari dikarenakan udara pada mlam dan pagi hari tidak dipengaruhi panas sinar matahari sehingga suhu menjadi dingin dan rendah.
              Pada lahan kebun campur dapat terlihat pada data hasil pengamatan atau grafik lahan sawah menunjukan bahwa dari 2 ketinggian tersebut selalu stabil, menunjukan bahwa dari 2 ketinggian tersebut suhu udara pada 120 cm lebih tinggi dibandingkan 200 cm, berarti semakin rendah ketinggian maka suhu udatra akan semakin tinggi, hal ini disebabkan karena radiasi permukaan maka semakin rendah atau mendekat permukaan suhu udara akan rendah. Berikutnya berdasarkan grafik menunjukan dari kedua ketinggian suhu tertinggi dicapai pada pukul 11:00 di hari kedua dan terendah sekitar pukul 05:00 di hari pertama, data tersebut menunjukkan dengan perbedaan ketinggian suhu tertinggi sama-sama terjadi pada siang hari dan suhu udara terendah terjadi pada pagi hari. hal ini dikarenakan pada siang hari matahari berada tepat pada posisi kepala sehingga jarak antar matahari semakin dekat dan suhu udara rendah di malam hari dikarenakan udara pada malam dan pagi hari tidak dipengaruhi panas sinar matahari sehingga suhu menjadi dingin dan rendah. Namun terjadi penurunan drastis pada ketinggian 200 cm pada pukul 13:00 hari pertama yang seharusnya terjadi kenaikan suhu tapi berbanding terbalik. Hal ini dikarenakan adanya faktor lingkungan ataupun ketelitian dalam pengamatan.
              Pada lahan kebun rumput dapat terlihat pada hasil pengamatan atau garafik lahan kebun rumput menunjukan bahwa dari 2 ketinggian tersebut suhu udara pada 120 cm lebih tinggi dibandingkan 200 cm, berarti semakin rendah ketinggian maka suhu udatra akan semakin tinggi, hal ini disebabkan karena radiasi permukaan maka semakin rendah atau mendekat permukaan suhu udara akan rendah.
              Berikutnya berdasarkan grafik menunjukan dari kedua ketinggian suhu tertinggi dicapai pada pukul 14:00 dan terendah sekitar pukul 05:00 – 06:00 dan data ini berarti meskipun dengan perbeda ketinggian tetep keduanya sama ketika suhu tinggi terjadi pada siang hari tepatnya pukul 14:00 sedangkan ketika suhu rendah terjadi pada pagi hari yakni sekitar pukul 05:00 – 06:00. hal ini dikarenakan pada siang hari matahari berada tepat pada posisi kepala sehingga jarak atar matahari semakin dekat dansuhu udara rendah di malam hari dikarenakan udara pada mlam dan pagi hari tidak dipengaruhi panas sinar matahari sehingga suhu menjadi dingin dan rendah. Selain itu dapat dilihat pada hari terakhir di sore hari suhu udara menjadi sangat rendah, hal ini dikarenakan faktor hujan. Curah hujan yang tinggi akan mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara di suatu tempat.
             Suhu udara pada 4 lahan di ketinggian 120 cm dari data pengamatan menunjukkan suhu udara tertinggi pada pukul 13:00 mencapai 36°C, berarti pada saat  tersebut matahari sedang berada tepat diatas kepala atau tegak lurus dengan permukaan, akibatnya radiasi matahari lebih tinggi dan radiasi gelombang panjang membesar. Dan suhu terendah pada saat pukul 06:00 pagi hari pertama dan 07:00 pada pagi kedua dan hal ini dikarenakan pada pagi hari suhu udara tidak dipengaruhi radiasi matahari dan dipengaruhi faktor lain seperti kelembaban, penguapan, angin dan tekanan udara. Dari perbandingan ke empat lahan, yang suhu udaranya paling tinggi adalah lahan tegalan dan suhu terendah pada lahan sawah.
            Suhu udara pada 4 lahan di ketinggian 200 cm dari data pengamatan menunjukkan suhu udara tertingg pada pukul 13:00 mencapai 38°C, berarti pada saat  tersebut matahari sedang berada tepat diatas kepala atau tegak lurus dengan permukaan, akibatnya radiasi matahari lebih tinggi dan radiasi gelombang panjang membesar. Dan suhu terendah pada ssaat pukul 02:00 sampai 06:00 (pagi hari pertama), hal ini dikarenakan pada pagi hari suhu udara tidak dipengaruhi radiasi matahari dan dipengaruhi faktor lain seperti kelembaban, penguapan, angin dan tekanan udara. Dari perbandingan ke empat lahan, yang suhu udaranya paling tinggi adalah lahan tegalan dan suhu udara terendahnya pada lahan kebun rumput dan sawah.
            Dalam hasil praktikum suhu udara yang paling tinggi adalah lahan tegalan karena lahan tegalan yang mempunyai suhu yang paling tinggi. Hal tersebut dikarenakan sinar matahari langsung jatuh kelahan tersebut, tanpa adanya naungan dari pohon atau tumbuh-tumbuhan lain. Sedangkan pada lahan sawah udara relatif lebih rendah karena, dipengaruhi oleh dekatnya lahan sawah dengan sumber air yang mempengaruhi tingginya suhu, namun pada lahan kebun campur terdapat banyak pepohonan dengan tajuk yang lebar sehingga memberi naungan pada lahan kebun campur yang berakibat rendahnya suhu dibandingkan dengan kedua lahan lainnya.
            Hasil dari penelitian tersebut tidak menunjukan hal yang sama seperti uraian diatas. Hal ini mungkin disebabkan karena alat yang sudah sedikit rusak atau praktikan yang kurang teliti dalam membaca skala thermometer











BAB V
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
1.       Suhu merupakan suatu konsep yang tidak mudah didefinisikan.Suhu skala tertentu dengan menggunakan berbagai tipe thermometer. 
2.       Penyebaran suhu diatas permukaan bumi disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: Jumlah radiasi yang diterima per hari, per musim dan per tahun. Pengaruh daratan dan lautan merupakan pengaruh elevasi Semakin tinggi suatu tempat dari atas permukaan laut maka semakin rendah suhunya. 
3.       Suhu udara di permukaan diantaranya dipengaruhi oleh ketinggian tempat tipe tanah, penutup tanah, jumlah radiasi yang diterima, dan sebagainaya.


B.     SARAN
1.      Lebih teliti dalam membaca skala termometer cukup dilakukan oleh satu orang.
2.      Memeriksa terlebih dahulu alat – alat terutama termometer yang di pakai pada acara 2 ini







DAFTAR PUSTAKA
Benyamin Lakitan, 1994, Dasar-dasar Klimatologi, PT Raja Grafindo Persada Paper . No. 27.FAO, Rome.
Lakitan Benyamin. 1994. Dasar-dasar klimatologi. PT Rajagrafindo persada, Jakarta.

Tjasyono Bayong. 2004. Klimatologi. ITB, Bandung

Handoko, 1983. Klimatologi Dasar, Landasan Pemahaman Fisika Atmosfer dan Unsur-Unsur Iklim. IPB. Bogor.
Handoko. 1992. Klimatologi dasar . Jurusan Geofisika dan Meteorologi FMIPA IPB : Bogor.

Bourke, P.M.A., 1968. Introductoin The Aims Of Agrometeorologi In Agroklimatological Metthods, Proc, Of Reading Stmposium; UNESCO

Cambers, R. E. 1987. Klimatologi Pertanian Dasar. Bagian Klimatologi Pertanian Departemen Ilmu-Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor;Bogor

Tidak ada komentar:

Copyright © 2009 Gooooo---BLOG !! All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.